Kewajiban memang senantiasa berimpit dengan hak. Karena itu, jangan sampai selalu bicara hak tapi melupakan kewajiban. Begitu pula sebaliknya--Sudijono.

Kamis, Oktober 20, 2011

Mahasiswa UMK Meninggal Saat Mengikuti Diksar Menwa

Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS – Salah seorang mahasiwa Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, Senin (17/10) sore, meninggal dunia saat mengikuti prapendidikan dasar di sekitar bumi perkemahan Menawan di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus.

Menurut Komandan Menwa UMK, Ahmad Fani Fauzi, korban yang bernama Muhammad Muntaha (22), mahasiswa semester satu Fakultas Teknik Informatika tersebut diketahui meninggal sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban tewas di sekitar Bumi Perkemahan Menawan saat mengikuti prapendidikan dasar Menwa, Satuan 0923 Gondo Wingit UMK. "Saat itu, kami berupaya menolong korban setelah ditemukan terjatuh di sekitar bumi perkemahan," tutur Fauzi.

Kejadian tersebut berawal ketika Muntaha bersama 15 peserta pradiksar lainnya mengikuti sesi tes materi dengan melintasi daerah sekitar bumi perkemahan yang berjarak 700 meter.

Setelah melalui pos pertama, kata dia, Muntaha memperlihatkan sikap yang ganjil. "Seorang senior yang mengawasi kegiatan tersebut, menegur Muntaha untuk mengikuti jalur pos yang ditetapkan. Akan tetapi, dia justru berbelok ke arah jalan lain," ujarnya.

Setelah berjalan sepanjang sepuluh meter, Muntaha terjatuh, sehingga pengawas kegiatan yang mengetahui hal itu segera memberikan pertolongan. Korban segera dibawa ke aula yang tersedia di bumi perkemahan tersebut untuk mendapatkan pertolongan, mengingat korban diduga kesurupan. Selama perjalanan dari lokasi kegiatan, korban juga berontak.

Untuk mengobati kelelahan yang dialami anak pasangan Suhardi (49) dan Kemi (45) itu, panitia kegiatan meminta pertolongan dokter dari Puskesmas setempat serta paranormal dan tokoh agama setempat untuk mendeteksi kemungkinan korban kesurupan.

Hanya saja, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, karena selang beberapa menit korban menghembuskan nafas terakhirnya. Hasil visum tim medis dari Puskesmas Gebog menyatakan korban tidak mengalami gangguan kesehatan dan tindak kekerasan.

Menanggapi kejadian tersebut, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMK, Hendi Hendro, mengatakan akan mengevaluasi kegiatan dan aktivitas Menwa. "Kami akan meninjau ulang kegiatan di luar kampus agar kasus serupa tidak terulang kembali," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, kegiatan tersebut berlangsung lancar dan aman, serta belum pernah mengalami kejadian hingga menimbulkan korban jiwa.

Redaktur: Chairul Akhmad
Sumber: Antara

2 komentar:

Utk selanjutnya, mgkn kegiatan bs disesuaikan di tempat yg aman...
sehingga hal spt ini tdk terjadi....
Mga, beliau di terima di sisiNya... dan mga keluarga tabah menghadapi musibah ini....

Innalillahi... kematian tidak bisa diprediksi kapan dimana dan bagaimana. Hanya sepatutnya kita lebih waspada dan jangan lengah. Yang lain jadikan pelajaran dan peringatan.

Posting Komentar